Staycation Surabaya: Hotel Swiss Belinn Manyar

Little A jumping on the bed
Senin pagi, ketika kami pulang dari berakhir pekan di Malang, kami mendapati jalan di depan rumah kami sudah dipasangi terop. Rupanya tetangga mau punya hajatan. Acaranya mulai jam 6 sore. Kami tahunya juga dari spanduk yang terpasang karena si tetangga tidak bilang permisi sama sekali ke kami. Yo wes, nanti tinggal pergi aja sorenya biar nggak pusing kena bising. E ternyata cek sound sudah dimulai jam 9 pagi, dengan suara dentuman speaker raksasa yang menggetarkan jendela rumah kami. Little A yang kebetulan libur karena ada UN SD sampai takut dan teriak-teriak. Waduh, kalau begini caranya harus keluar rumah nih, sebelum gendang telinga kami meledak. Saya dengan cepat mengais-ngais promo/kupon/poin yang saya punya untuk booking hotel. Mendadak Staycation!

Saya ingat punya voucher dari apps booking hotel di HOTELQUICKLY. Apps yang bisa dipasang di iOS maupun Android ini memang khusus untuk pemesanan hotel yang mendadak, untuk malam ini atau besok malam. Jadinya harga mereka bisa lebih murah, tentu saya sudah cek di toko sebelah :D Tambah diskon lagi. Lumayanlah, saya tinggal bayar harga setelah diskon dengan saldo Paypal hasil jualan voucher hadiah airbnb. Emak-emak nggak mau rugi banget! Booking via HotelQuickly prosesnya gampang, tampilan apps-nya pun sederhana dan menarik. Cuma ada beberapa pilihan hotel yang tersedia, jadi lebih cepat memutuskan. Saya pilih staycation di hotel yang cukup dekat dengan rumah: Swiss Belinn Manyar.


Oh, iya, yang pengen dapat voucher hotel juga sebesar Rp 170.000, bisa langsung pasang apps HotelQuickly di handphone dan masukkan promo code dari The Emak ya: AKUMA72. Lumayan kan diskon 170 ribu.



Kami naik taksi, dan nggak sampai setengah jam kemudian sudah sampai di hotel Swiss Belinn di Jalan Kertajaya (Manyar Kertoarjo). Little A seneng banget diajak nginep di hotel. Tidak lupa saya packing bikini Little A untuk berenang di sore hari. Untuk baju ganti Si Ayah dan Big A, saya ambil sembarangan saja karena terburu-buru. Mereka akan menyusul nanti sore sepulang kerja dan sekolah. Saya memberi tahu Si Ayah juga setelah mendapat kunci kamar. Biar dia pasrah manut saja, hahaha.

Meski cek in resminya baru bisa jam 2 siang, kami sudah boleh masuk kamar jam 11 siang, karena sudah ada kamar yang siap. Kata Mbak Resepsionis, untuk kamar non-smoking tinggal yang dua single bed, tapi bisa didempetkan. Ya udah, daripada kamar bau asap rokok kan? Cek in dengan pesanan dari HotelQuickly juga gampang kok, saya tinggal berikan print bookingan saya yang dikirim via email. Cukup perlihatkan KTP. Hotel ini tidak meminta uang deposit.



Kami mendapat kamar di lantai 11, paling tinggi. Lantai ini non-smoking floor, jadi tidak tercium asap rokok sama sekali. Alhamdulillah, kami alergi asap rokok je, bisa bengek nanti kalau ada asap sedikit saja. Kamarnya cukup luas, bersih, dengan dekorasi minimalis modern. Single bed-nya cukup lebar: 120 cm, jadi buat keluarga kami yang berukuran mini ini bisa cukup untuk berdua. Malah dua kasur didempetkan ini lebih nyaman buat kami berempat daripada berdesakan di satu kasur queen bed. Kasurnya King Koil, sudah jaminan mutu dan terasa sangat nyaman. Little A juga puas lompat-lompat di kasur :)

Kamar mandi dan toilet standar, tapi bersih. Tidak ada bathtub, hanya mandi pancuran. Amenities-nya juga standar: sabun, shampoo, sikat dan pasta gigi. Handuk bersih, tebal dan lembut. Ada safety deposit box untuk menyimpan barnag-barang berharga. Ada ketel listrik untuk menjerang air. Sayangnya teh dan kopinya minimalis banget, hanya ada satu teh celup dan dua sachet kopi plus creamer dan gula.

Fasilitas yang tidak ada di kamar ini adalah mini bar, jadi kami tidak bisa menyimpan makanan di kulkas mini. Tapi tidak begitu penting sih karena hanya menginap semalam. Yang penting, fasilitas TV kabelnya lengkap, ada chanel untuk anak-anak. Little A bisa anteng nonton Nickelodeon sementara Emaknya istirahat.



Untuk staycation kali ini, saya pilih hotel yang ada kolam renangnya, biar bisa berenang, nggak cuma numpang nginep doang. Swiss Belinn punya kolam renang di lantai lima, tapi tidak ada fasilitas gym. Setelah Si Ayah dan Big A menyusul ke hotel sorenya, kami berenang sampai matahari tenggelam. Dari kolam renang, kami bisa melihat apartemen yang belum jadi di sebelah rumah kami, dan juga bisa melihat atap sekolah Big A dan Little A. Haha, memang dekat sih hotelnya.

Lokasi Swiss Belinn cukup strategis. Di sebelah-sebelahnya banyak pilihan restoran, jadi kalau mau makan malam di luar hotel tinggal jalan. Restoran di dekat hotel dalam jarak jalan kaki 5-15 menit antara lain: KFC, Zenbu, Little Chicken, Steak Hut, Ayam Bakar Primarasa, Pondok Jenggolo, Restaurant Pantai Seafood dan Layar Seafood. Kami pilih makan di Primarasa, Si Ayah jelas lebih doyan masakan tradisional.


Di ujung kanan terlihat apartemen di sebelah rumah kami.



Bufet sarapan yang dihidangkan hotel cukup beragam, ala Barat dan ala Indonesia. Mulai dari roti, pastry, salad, nasi goreng, mie goreng, pecel, soto, tahu telor, sampai jajanan angkringan. Kami tentu pilih yang sehat-sehat dong. Si Ayah aja sarapan salad (ronde pertama sih, hehe). Duo lidah bule sarapan roti oles mentega. Sementara The Emak makan pecel, tanpa nasi!

Buah dan minuman yang disediakan juga beragam. Ada Mas-Mas yang menawarkan jamu beras kencur, kunir asam dan sinom. Ini rasanya seger banget. Tapi sayangnya, kopinya nggak enak. Nggak tahu deh, negeri penghasil kopi tapi jarang ada kopi enak terhidang di hotel. Missing link-nya di mana ya?


Kami tidak bisa berlama-lama sarapan karena Big A dan Si Ayah harus kembali ke sekolah. Setelah mereka pergi, saya dan Little A melanjutkan sarapan dengan makan banyak buah dan sayur. Little A habis semangkuk brokoli rebus!

Oh, iya, sebenarnya jatah sarapan hanya untuk dua orang per kamar. Karena anak-anak sudah besar, saya harus tambah ekstra. Biaya sarapan di Swiss Belinn Rp 110.000 per orang, sudah termasuk pajak. Untuk anak-anak antara 5-12 tahun bayar 50%. Kalau kalian booking hotel di HotelQuickly, cek dulu apakah tarif sudah termasuk sarapan apa belum. Karena ada beberapa hotel yang sudah termasuk sarapan, ada yang belum.





Swiss Belinn Manyar hotel yang relatif baru, jadi interior dan dekorasinya masih tampak fresh. Hotel ini juga dekat (15 menit naik taksi) dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya, jadi bisa jadi alternatif kalau ada kerabat yang wisuda atau menghadiri pernikahan di gedung ITS. Tapi nanti kalau apartemen kami di Pakuwon City sudah jadi, mending nginep di apartemen kami aja ya kalau liburan di Surabaya, bakalan nyaman untuk sekeluarga.

~ The Emak

Baca juga: 
Staycation in Surabaya: Hotel 88 Embong Kenongo
Read more ...

Mahasiswa IPB Ciptakan Fashion Unik Mendaki Gunung


Kegiatan mendaki gunung atau sekadar hiking tak lagi hanya dilakukan mereka yang tergabung dalam kelompok pencinta alam, baik itu Siswa Pecinta Alam (Sispala) maupun Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala). Menjamurnya aplikasi unggah foto dimanfaatkan sejumlah kalangan untuk memamerkan panorama dan landscape yang berhasil diabadikan saat mendaki gunung.

Terang saja, hal ini membuat pengguna lainnya kepincut untuk menyaksikan dan mengabadikan pemandangan alam serupa. Alhasil, mendaki gunung telah menjadi tren tersendiri.

Akan tetapi, hobi yang satu ini perlu kematangan fisik maupun logistik. Perlengkapan penting yang harus dipersiapkan dalam petualangan di wilayah pegunungan, di antaranya peta, korek, head lamp, pisau, P3K, jas hujan atau rain coat, peluit, kompas, baju hangat, celana panjang, jaket, serta persediaan ekstra air dan makanan. Perlengkapan tersebut tentunya tidak sedikit, menghabiskan banyak tempat, dan berbobot cukup berat.

Siapa sangka, permasalahan itu membuat Mohammad Zahwan Jamaludin, Muhhammad Ikhwan Hanif, Venza Rhoma Saputra, Reza Fahmi Hidayat, serta Panji Laksono memutar otak dan berhasil menggagas ide jaket multifungsi.

"Terlintas ide fungsi jaket tidak hanya sebagai pelindung tubuh, namun juga dapat menjadi wadah penyimpanan tenda, sarung tangan, celana, rain coat saat hujan, dan perlengkapan lain," ucap Mohammad Zahwan selaku ketua tim. Tim yang beranggotakan mahasiswa IPB ini menamakan desain jaket tersebut dengan label Zaphanza.

Zaphanza mampu memanfaatkan setiap packing dalam berbagai fungsi penunjang kegiatan mendaki gunung. "Walaupun banyak komponen yang ada di Zaphanza, jaket ini kami yakin tetap nyaman digunakan dan tidak membatasi gerak tubuh," tutur Zahwan, mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB ini. (*)

Sumber : http://sinarharapan.co/ipk/read/150518116/mahasiswa-ipb-ciptakan-fashion-unik-mendaki-gunung16

Read more ...

Satu Pendaki Dilaporkan Jatuh ke Kawah Merapi

Liputan6.com, Boyolali - Seorang pendaki dikabarkan terjatuh di kawah Gunung Merapi. Atas laporan tersebut, pihak kepolisian dan relawan akan mendaki ke gunung tersebut untuk melakukan evakuasi.

Kanit Sabhara Polsek Selo, Boyolali, Aiptu Tri Prahasto mengungkapkan, laporan adanya pendaki yang terjatuh ke kawah Gunung Merapi disampaikan salah seorang pendaki asal Ponorogo bernama Werliansyah.

"Setelah melihat ada pendaki yang ‎terjatuh di kawah, kemudian pendaki asal Ponorogo itu melapor ke relawan di basecamp. Kemudian, relawan melapor ke Polsek," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (16/5/2015) malam.

Identitas pendaki yang jatuh ke kawah belum diketahui, demikian pula kondisi korban. Untuk itu, pihaknya bersama dengan tim relawan dari basecamp akan naik ke atas untuk melakukan evakuasi.

"Rencana, nanti malam tim akan mendaki ke puncak untuk mengevakuasi," tutur dia.

Pendakian di Gunung Merapi hanya dibatasi hingga ke kawasan Pasar Bubrah alias tidak diperbolehkan hingga puncak. Hal ini disebabkan di kawasan puncak Merapi terdapat bebatuan muda hasil erupsi yang mudah bergerak dan membahayakan pendaki.

"Kan sudah dilarang mendaki hingga puncak. Pendakian hanya diperbolehkan hingga Pasar Bubrah. Kalau pendakinya ngeyel ya sampai puncak," ujar dia. (Ado/Ali)

By


Read more ...

Model Jaringan Terbuka OSI


Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

Struktur tujuh lapis model OSI

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:

Lapisan
ke-

Nama
lapisan

Keterangan

7


Berfungsi sebagai antarmuka
dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

6


Berfungsi untuk mentranslasikan
data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector
software
), seperti layanan
Workstation (dalam Windows NT)
dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing
(VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

5


Berfungsi untuk mendefinisikan
bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4


Berfungsi untuk memecah
data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat
sebuah tanda bahwa paket diterima
dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan
ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3


Berfungsi untuk mendefinisikan
alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan
menggunakan router dan switch layer-3.

2


Befungsi untuk menentukan
bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut
sebagai frame. Selain
itu, pada level ini terjadi koreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan
perangkat keras (seperti halnya Media
Access Control Address (MAC Address)
), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch
layer 2
beroperasi. Spesifikasi
IEEE 802, membagi level ini
menjadi dua level anak, yaitu lapisan
Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1


Berfungsi untuk mendefinisikan
media transmisi jaringan,
metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring),
topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau
radio.

Contoh :



Layer

  1. OSI protocols







Contoh yang lain

#

Name

7

Application









6

Presentation

ISO/IEC 8823,
X.226, ISO/IEC 9576-1, X.236








5

Session

ISO/IEC 8327,
X.225, ISO/IEC 9548-1, X.235

Sockets.
Session establishment in TCP, RTP




DLC?



4

Transport

ISO/IEC 8073,
TP0, TP1, TP2, TP3, TP4 (X.224), ISO/IEC 8602, X.234








3

Network

ISO/IEC 8208,
X.25 (Packet-LaISO/IEC 8878,
X.223, ISO/IEC 8473-1, CLNP X.233.







NBF, Q.931, NDP ARP (maps layer 3 to layer 2
address), IS-IS

2

Data
Link

ISO/IEC 7666,
X.25 (LAPB), Token Bus,
X.222, ISO/IEC 8802-2 LLC Type 1 and 2[4]






Packet Data Convergence Protocol
(PDCP),[5]
LLC (Logical Link Control), MAC (Media Access Control)


1

Physical








RS-232, Full duplex, RJ45, V.35, V.34, I.430, I.431, T1, E1, 10BASE-T, 100BASE-TX, 1000BASE-T, POTS, SONET, SDH, DSL, 802.11a/b/g/n
PHY
, ITU-T G.hn PHY, Controller Area
Network
, Data Over Cable Service Interface
Specification (DOCSIS), DWDM


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI
Read more ...

Gempa Nepal, 100 Jasad Ditemukan di Jalur Pendakian Populer


Rimanews - Polisi Nepal dan sukarelawan setempat menemukan sekitar 100 jasad pendaki dan penduduk desa, yang terkubur longsoran salju akibat gempa bulan lalu. Mereka terus menggali salju dan es untuk mencari kemungkinan korban lain.

Jasad ditemukan pada Sabtu (02/05/2015) dan Minggu di desa Langtang, 60 kilometer utara Kathmandu, jalur pendakian terkenal. Seluruh desa itu, termasuk 55 penginapan pendaki, tersapu longsoran salju, kata pejabat.

"Para sukarelawan setempat dan personel polisi menggali salju hingga kedalaman 6 kaki dengan sekop mencari jasad yang mungkin masih ditemukan," kata Gautam Rimal, asisten ketua pejabat distrik di kawasan itu tempat Langtang berlokasi, Senin.
Mereka yang meninggal termasuk sedikitnya tujuh warga asing, tetapi hanya dua orang yang teridentifikasi, tambahnya.

Belum jelas berapa banyak orang yang berada di Langtang pada waktu longsor. Namun pejabat-pejabat lain menyatakan sekitar 120 orang lagi terkubur di bawah salju.
"Kami tidak dapat mencapai kawasan itu pada awalnya karena hujan dan berawan," kata Uddhav Bhattarai, birokrat senior distrik itu, yang berbicara melalui telepon, Minggu.
Gempa bumi pada 25 April telah membunuh 7.276 orang dan mencederai lebih 14.300 orang, kata pemerintah Nepal.

Di bagian-bagian lain negara di pegunungan Himalaya itu, tiga orang dikeluarkan dari reruntuhan rumah mereka dalam keadaan hidup pada Minggu, delapan hari setelah gempa. Sementara beberapa media melaporkan bahwa seorang pria yang berusia 101 tahun ditemukan masih hidup dari reruntuhan pada Sabtu.


sumber : http://internasional.rimanews.com/asia/read/20150504/210893/Gempa-Nepal-100-Jasad-Ditemukan-di-Jalur-Pendakian-Populer
Read more ...

SMS Terakhir Pendaki Gunung Bandung yang Hilang di Nepal


TEMPO.CO , Bandung: Orang tua Kadek Andana, Lunda, mengatakan terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya pada Kamis, 23 April 2015. Kadek merupakan pendaki Taruna Hiking Club (THC) asal Bandung yang hilang di Nepal setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menggoyang Nepal.

Kepada Lunda, Kadek mengatakan sudah mendaki dalam waktu 8 jam sehari sebelumnya. Pada hari itu, Kadek beserta istri, Alma Parahita, dan rekannya, Jeroen, akan melakukan pendakian selanjutnya. Perkiraan pendakian memakan waktu kurang lebih 5 jam.

"Dia sudah 3 hari perjalanan di gunung dan sudah sampai masuk post 2. Dia bilang mau masuk daerah yang blank spot enggak akan ada sinyal, ini sms saya terakhir, Kamis (24 April 2015) jam 08.35," kata Lunda kepada awak media di Sekretariat THC, Jalan Bukit Dago Utara II, Bandung, Rabu, 29 April 2015.

Menurut Lunda, Kadek mendaki beserta istrinya, Alma, yang juga merupakan anggota THC. Mereka mendaki pegunungan Mount Everest melalui jalur Nepal dalam ekspedisi Nepal THC 2015. "Mereka baru aja nikah, pada tanggal 1 Maret 2015 kemarin," kata Lunda.

Mereka berdua beserta Jeroen Hehuwat, 39 tahun merupakan anggota THC yang lulus untuk mengikuti ekspedisi itu. "Dengan dukungan dari THC sebagai organisasi dia terpilih untuk berangkat," ujar Lunda.

Lunda berharap pemerintah kota Bandung ataupun Kementrian Luar Negeri RI segera melakukan pencarian menuju lokasi hilangnya Kadek beserta temannya. "Saya minta ada desakan dari pemerintah baik dari Kemenlu atau Wali Kota untuk memberikan bantuan ke titik lokasi anak saya berada," ujar Lunda.

Asa pun datang dari Ketua Dewan Pertimbangan THC Jimmy Ong, 57 tahun, yang menyatakan bentuk belasungkawa dan melakukan bantuan dengan mengirimkan tim Assesment THC menuju Langtang, Nepal. Tim dikirim untuk melakukan pencarian dan informasi di sana. "Pihak keluarga sudah mempercayakan kita, dalam hal ini untuk mengurus gimana-gimananya," kata Jimmy.

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menggoyang Nepal pada Sabtu lalu, Akibatnya, sekitar 5.000 orang tewas.

AMINUDIN


sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/04/30/058662232/SMS-Terakhir-Pendaki-Gunung-Bandung-yang-Hilang-di-Nepal


Read more ...