Musing liburan sudah tiba waktu itu,
saya dan teman saya untuk mengunjungi sebuah kota kecil di daerah jawa tengah
yaitu solo. Malem itu sekitar bulan juni, kami berangkat dari Jakarta menuju
solo, kami naik kereta ekonomi jurusan Jakarta solo dari stasiun senen Jakarta.
Perjalanan membosankan kami lalu di dalam kerata selama 8 jam. Akhirnya pagi
pun tiba dan kami sampai juga di stasiun solo. Sesampainya disolo kami langsung
mencari sarapan dan melanjutkan perjalan menuju matesih (salah satu desa kecil
dekat tawangmangu) untuk mengunjungi kerabat saya terlebih dahulu.
Sesampainya di rumah kerabat di matesih
kami menaruh beberapa pakian dan bewaan dan beranjak mencari kendaraan untuk
menuju tawangmangu. Pejalanan dari matesih menuju tawangmangu tidak kurang dari
1 jam, setelah sampai dipintu masuk saya dan teman saya membeli tiket masuk
taman wisata air terjun tawangmangu. Harga tiket masuk tawangmangu dibedakan
menjadi 2, antara turis local dan asing. Untuk turis local biaya tingket masuk
adalah sebesar Rp 9.000 dan untuk turis asing sekitar Rp 18.000.
Kami harus melewati jalan menurun yang
panjang dan jauh untuk sampai ke air terjun tawangmangu, di sepanjang
perjalanan turun kami disungguhin pemandangan dan monyet penghuni hutan tawangmangu.
Setelah berjalan cukup jauh kami tiba juga di sebuah air terjun, saya cukup
tankjub melihat pemandangan air terjun yang berketinggian sekitar 1000 meter
itu. Pemandangan dan hawa alam yang luar biasa cukup terbayar setelah saya
menuruni anak tangga yang berkisar 30 menit.
Setelah puas foto-foto dan bermain di
air terjun, kami pun mencari-mencari makanan khas dari daerah tawangmangu.
Setelah melihat-lihat akhirnya saya menemukan sebuah kedai sate kecil, namun
bukan sate seperti biasa yang dijual didaerah Jakarta, sate ini menyajikan
hewan kelinci untuk disate dan disantap. Saya memesan 1 porsi satu tersebut dan
ternyata daging kelinci itu sedikit lebih lezat dari ayam.
Setelah puas makan, foto-foto, dan
bersantai, akhirnya kami memutuskan pulang. Perjalanan pulang kami tidaklah
begitu mengenakan, kalau pas datang kami menurunin anak tangga, ketika pulang
kami harus menaikinya. Satu demi satu anak tangga kami naiki, dan akhirnya kami
melewati sebuah banner besar yang bertuliskan “selamat anda sudah menurin dan
menaiki 1250 anak tangga” , setelah melihat banner itu saya dan teman saya
hanya saling memandang dan tertawa. Banner itu menandakan saya sudah sampai ketempat tiket masuk, saya
pun langsung pergi ke kendaraan dan kembali kerumah kerabat saya dimatesih.
gila keren banget. jadi pengen kesana
ReplyDelete