OPTIMALISASI PERALIHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI WIFI KE WIMAX


Nama Kelompok            : Dede anggriawan
  Mariyanto
                                           Ramzi Wahid
Kelas                              : 4KA11

Judul Artikel Ilmiah       :
OPTIMALISASI PERALIHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI WIFI KE WIMAX (FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2009 )

ABSTRAK

Sekarang ini, penggunaan teknologi wireless atau jaringan tanpa kabel (nirkabel) dirasa cukup efektif dan efisien untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan akses internet maupun kebutuhan lainnya. Untuk itu, salah satu teknologi berbasis wireless yang cukup berhasil dikembangkan adalah WiFi (Wireless Fidelity). Teknologi WiFi ini menggunakan standar IEEE 802.11 dan ETSIHiperLAN. Akan tetapi karena kebutuhan masyarakat semakin bertambah, khusunya kebutuhan akan akses internet dan ditunjang dengan semakin berkembangnya dunia teknologi, maka teknologi WiFi mulai dirasa kurang dapat memenuhi kebutuhan masayarkat tersebut. Hal ini dikarenakan ditemukannya beberapa kekurangan pada teknologi WiFi tersebut.Untuk itu, ditemukan teknologi baru berbasis wireless juga yang mirip dengan WiFi dan juga merupakan pengembangan dari teknologi WiFi. Teknologi tersebut adalah teknologi WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access). Teknologi WiMax menggunakan standar IEEE 802.16 dan ETSIHiperMAN. Dengan segala keunggulan yang dimilikinya, diharapkan teknologi WiMax ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang khususnya masyarakat Indonesia, dimana teknologi ini masih dalam tahap pembangunan di Indonesia.    

BAB I
PENDAHULUAN


I.1 Latar Belakang
Latar belakang pembuatan laporan ini adalah sebagai tugas akhir mata kuliah Jaringan Komputer, yang merupakan salah satu mata kuliah wajib di jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Sriwijaya. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa terbiasa dalam pembuatan jurnal ataupun tulisan ilmiah, dalam rangka sebagai latihan dalam penulisan laporan Kerja Praktek atau Tugas Akhir nantinya, sehingga mahasiswa memiliki persiapan dalam mengetahui, memahami dan menganalisa suatu topik masalah dan menuliskannya kembali ke dalam suatu tulisan ilmiah dimana terdapat pembahasan dari topik masalah tersebut sampai dengan kesimpulannya.
Latar belakang pemilihan judul “Optimalisasi Peralihan Penggunaan Teknologi WiFi ke WiMax” pada tugas akhir ini adalah dikarenakan penggunaan jaringan dengan teknologi WiFi sudah dianggap kurang efektif lagi untuk akses internet sekarang ini yang sudah semakin meluas, sehingga ditemukan teknologi baru yang dikenal dengan istilah WiMax. Istilah teknologi Wimax sendiri masih belum banyak dikenal masyarakat Indonesia mengingat masih belum meluasnya implementasi teknologi tersebut. Lain halnya dengan di luar negeri, dimana Wimax sudah mulai digunakan sebagai pengganti kabel telepon untuk menyediakan layanan Internet berkecepatan tinggi, khususnya di daerah-daerah yang luas dan tersebar (seperti di daerah pedesaan atau perkotaan). Selain itu, karena semakin meluasnya penggunaan internet di lingkungan masyarakat luas, terutama di lingkungan mahasiswa, maka dibutuhkan akses internet yang cepat, mudah dan murah. Untuk itu, pembangunan jaringan menggunakan teknologi Wimax dengan segala kelebihannya sangat dibutuhkan dan sangat ditunggu-tunggu di Indonesia sekarang ini.

I.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain :
·           Mempersiapkan mahasiswa agar terbiasa membuat tulisan ilmiah
·           Persiapan untuk menulis KP / TA
·           Mahasiswa dapat merangkum/ menganalisa/ membandingkan dan menuliskannya kembali dalam bahasa ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan tulisannya tersebut.
·           Menambah pengetahuan tentang sistem jaringan komputer
  

I.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian literature, dimana sumber penelitian didapat dari tulisan-tulisan dari internet, yang dapat berupa tulisan-tulisan di dalam blog, slide presentasi, jurnal-jurnal, dan lain sebagainya.


BAB II
LANDASAN TEORI


II.1 Pengertian Wireless, WiFi dan WiMax
  • Wireless
Wireless adalah jaringan nirkabel (tanpa kabel).
(http://www.total.or.id/info.php?kk=Wireless)
  • WiFi
WiFi berasal dari singkatan Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks disingkat WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.
(http://pogotel.blogspot.com/2008/07/perbandingan-wirelesswifi-dan-wimax.html)
  • WiMax
WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMax adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
WiMAX.pdf)
Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) merupakan standar industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat global menjadi satu kesatuan.

II.2 Standar-standar yang digunakan
  • Pengertian standar IEEE
IEEE adalah sebuah organisasi internasional yang mempublikasikan beberapa persoalan kunci dalam dunia networking computer.
Dalam hal ini akan dibahas mengenai IEEE 802.11 dan IEEE 802.16.
  • Pengertian standar ETSI
ETSI adalah standar networking Eropa
Dalam hal ini akan dibahas mengenai ETSIHiperLAN dan ETSIHiperMAN.

II.3 Pengertian-pengertian Istilah Lainnya
  • Broadband Wireless Access (BWA)
teknologi jaringan nirkabel yang menggunakan standar 802.11b/g WiFi atau 802.16a/e WiMAX.
(http://www.d-cell.com/setyobudianto/paper/pcn.pdf)
  • Quality of Service (QoS)
QoS adalah Kualitas Layanan. Kemampuan dari suatu jaringan untuk menyediakan pelayanan.
(http://www.total.or.id/info.php?kk=QoS)
  • Base Transceiver Station (BTS)
BTS adalah bagian dari peralatan yang memfasilitasi nirkabel komunikasi antara pengguna peralatan (UE) dan jaringan.
  • Line Of Sight (LoS)
LoS adalah posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.
  • HotSpot
Hotsopot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu Access Point Wireless LAN standar 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam Access Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, PDA atau lainnya.
(http://ilkom.unsri.ac.id/deris)
  • Teknik modulasi Radio
ü  FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum)
Frequency Hopping Spread Spectrum merupakan teknik spread spectrum yang menggunakan teknik lompatan frekuensi yang berubah-ubah pada sinyal carrier untuk membawa suatu data informasi.
(http://firmansyah2308.wordpress.com/2008/12/15/129/)
ü  DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum)
DSSS merupakan suatu metode untuk mengirimkan data dimana sistem pengirim dan penerima keduanya berada pada set frekuensi yang lebarnya adalah 22 MHz.
(http://firmansyah2308.wordpress.com/2008/12/15/129/)
ü  OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing)
merupakan sebuah sistem modulasi digital di mana sebuah sinyal dibagi menjadi beberapa kanal dengan pita frekuensi yang sempit dan saling berdekatan, dengan setiap kanal menggunakan frekuensi yang berbeda.

BAB III
PEMBAHASAN

Pengintegrasian WiFi dan WiMax
Bila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi WiFi dan WiMax di atas, maka secara garis besar keduanya dapat diintegrasikan dan overlay (saling melapisi). Kalau integrasi berarti antara WiMax dan WiFi akan saling mendukung. Keduanya akan saling bersinergi untuk melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya overlay atau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan saling mendukung (bila satu operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator.
Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMax dan WiFi bila diantara keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut:
  • Sebagai backhaul
Jaringan WiFi akan menjadi lebih cost effective daripada perangkat WiFi untuk backhaul-nya. Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMax difungsikan sebagai backhaul sedangkan WiFi tersambung langsung ke pelanggan (akses).
  • Sebagai Backhaul antar WiFi Mesh Network
Pada tahapan ini WiMax sudah digunakan langsung sebagai bagian dari jaringan mesh WiFi. Subscriber Terminal (ST) dari WiMax dipasangkan pada Access Point WiFi Mesh Network sehingga jaringan WiFi dengan sendirinya menjadi lebih reliable pada coverage area yang lebih luas dan mengurangi cost connection yang ditimbulkan dari penarikan kabel setiap pemasangan AP. Solusi ini secara prinsip dapat meningkatkan performansi dan daya tahan (robust) dari jaringan WiFi
  • Integrasi Penuh WiFi-WiMax
Komunikasi sudah dapat dilakukan sampai pada tingkat Client. Jangkauan WiMax overlaping dengan jangkauan WiFi. Hal ini memberikan pilihan-pilihan layanan yang lebih baik, lebih fleksibel terhadap perubahan-perubahan jaringan dan memanjakan user dengan kemudahan hubungan sesuai dengan perangkat terminal yang dimiliki. Apalagi dengan implementasi dual AP radio (WiFi dan WiMax), maka integrasi akan menjadi semakin mudah dan pembangunan jaringan juga bisa lebih cepat.
Kombinasi kedua platform teknologi ini memberikan solusi yang sangat memadai, terutama untuk sistem komunikasi data yang selama ini masih menjadi kendala. Akses ke jaringan internet merupakan aplikasi yang diuntungkan. Berbagai inovasi bisa diciptakan seperti misalnya layanan internet gratis ke rumah-rumah, pelayanan hubungan pada komunitas-komunitas seni budaya, profesi-profesi sosial non profit, dan sebagainya.
Selain konsep integrasi seperti di atas, maka antara WiMax dan WiFi juga dapat saling berebut pelanggan. Hal tersebut terjadi bila antara operator WiMax dan WiFi berbeda dan saling melayani dalam suatu area yang sama. Aplikasi WiMax sebagai personal broadband yang akan menimbulkan persaingan dengan WiFi.
Dengan demikian maka bagi konsumen akan semakin dimudahkan, karena dapat melihat jaringan sesuai dengan kebutuhan. Ilustrasi di atas menggambarkan di notebook konsumen dimana nampak antara network (jaringan) WiFi (Hotspot) dengan WiMax.
Bagi operator Hotspot, WiMax dapat dijadikan untuk memudahkan penetrasi implementasi Hotspot. Disamping sebagai customer Loyalty juga akan menambah brand image bagi operator dimaksud. Akan tetapi bila operatornya berbeda maka mau tidak mau juga akan merebut pasar hotspot yang berbasis pada teknologi WiFi. Kualitas, harga, marketing, dan after sales service-lah yang akan menentukan ke mana pelanggan akan memilih.

BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa sekarang ini teknologi WiFi perlahan-lahan mulai ditinggalkan, meskipun masih banyak user yang menggunakannya karena masih terdapat kemudahan dalam menggunakannya. Hal tersebut disebabkan adanya beberapa kekurangan yang dimilikinya dan kebutuhan akses internet yang sangat pesat dan meluas, tidak hanya di daerah perkotaan akan tetapi juga sampai daerah pedesaan(rural) ataupun pedalaman.
Untuk itu, sekarang ini muncul teknologi baru yang dapat mencukupi kebutuhan akses internet setingkat broadband, yaitu WiMax. Dengan segala keunggulan yang dimilikinya dan fitur-fitur dari standarisasi yang lebih baik dari WiFi, teknologi WiMax mulai diperhitungkan dan dikembangkan lebih jauh lagi sehingga kebutuhan akan akses internet dapat dicukupi sampai ke pelosok-pelosok daerah.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia juga mulai melirik penggunaan teknologi WiMax ini. Perencanaan pembangunan teknologi WiMax telah dimulai sejak tahun 2007, dan direncanakan pada tahun 2009 akan sudah dapat digunakan fsilitas dari teknologi baru tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

12.   http://www.d-cell.com/setyobudianto/paper/pcn.pdf












1 comment :