Nama kelompok : DEDE ANGGRIAWAN (11110736)
MARIYANTO (14110226)
MAULANA SYARIF HIDAYATULL (14110275)
Kelas : 2KA11
Sedangkan laju pertumbuhan perekonomian atau besaran PDRB menurut harga berlaku di Kabupaten Sragen pada tahun 2010 secara agregat adalah mencapai sebesar Rp 6.695.256,97 juta yang memperlihatkan adanya peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp. 5.871.144,81 juta, sehingga terjadi kenaikan sebesar 14,04 % atau secara agregat naik sebesar Rp. 824.112,16 juta. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menurut harga berlaku tahun 2010 juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi menurut harga berlaku tahun 2009 yang tercatat sebesar 13,54 %. Kenaikan tersebut disamping disebabkan oleh tumbuhnya produktifitas sektor-sektor ekonomi, juga didorong oleh kenaikanharga barang dan jasa yang terjadi pada tahun 2010, hal ini bisa terlihat dari besaran inflasi PDRB yang tercatat sebesar 7,49 % (tabel 5.12).
Read more ...
MARIYANTO (14110226)
MAULANA SYARIF HIDAYATULL (14110275)
Kelas : 2KA11
PRODUK DOMESRTIK REGIONAL BRUTO
TAHUN 2011
KABUPATEN SERAGEN
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional maupun
regional Jawa Tengah, PDRB Kabupaten Sragen menurut harga konstan secara
agregat terjadi perubahan dari tahun 2009 sebesar Rp. 2.893.427, 19 (juta) naik
menjadi Rp. 3.069.751,14 (juta) di tahun 2010 sehingga mengalami
laju pertumbuhan sebesar 6,09 % (tabel : 4.1 dan grafik 4.1 – 4.2), laju
pertumbuhan tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun
2009 yang tercatat sebesar 6,01% dan juga lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah yang mencapai angka
5,84 %.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
yang tumbuh sebesar 7,93 % disusul sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang
tumbuh sebesar 7,65 %, kemudian sektor Industri Pengolahan yang
tumbuh sebesar 7,00 %. Sedangkan kenaikan terkecil dialami oleh sektor
Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh hanya sebesar 3,24 % yang mengindikasikan
sektor tersebut akan semakin berkurang peranannya dalammendorong pergerakan
ekonomi di Kabupaten Sragen.Sedangkan laju pertumbuhan perekonomian atau besaran PDRB menurut harga berlaku di Kabupaten Sragen pada tahun 2010 secara agregat adalah mencapai sebesar Rp 6.695.256,97 juta yang memperlihatkan adanya peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp. 5.871.144,81 juta, sehingga terjadi kenaikan sebesar 14,04 % atau secara agregat naik sebesar Rp. 824.112,16 juta. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menurut harga berlaku tahun 2010 juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi menurut harga berlaku tahun 2009 yang tercatat sebesar 13,54 %. Kenaikan tersebut disamping disebabkan oleh tumbuhnya produktifitas sektor-sektor ekonomi, juga didorong oleh kenaikanharga barang dan jasa yang terjadi pada tahun 2010, hal ini bisa terlihat dari besaran inflasi PDRB yang tercatat sebesar 7,49 % (tabel 5.12).
PADA
TAHUN 2007
Kondisi
perekonomian nasional yang secara umum menunjukkan arah positif, ternyata juga
berimbas positif singkat regional Kabupaten Sragen. Pada tahun 2007 mengalami
pertumbuhan sebesar 5,73%, relatif lebih baik jika dibandingkan dengan tahun
2006 sebesar 5,18%. Kinerja perbaikan ekonomi nasional ini telah membawa dampak
pada kondisi yang lebih baik terhadap perekonomian regional atau PDRB jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk
mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi regional Kabupaten Sragen dapat
diketahui pada nilai yang tercermin dari besaran PDRB dari tahun ke tahun baik
menurut harga berlaku maupun menurut harga konstan. Pada tahun 2007besaran PDRB
menurut harga berlaku di Kabupaten Sragen secara agregat adalah sebesar Rp
4.512.415.740.000,- yang menunjukkan adanya peningkatan juka dibandingkan
dengan tahun 2006 yang mencapai sebesar Rp 4.042.561.370.000,- sehingga terjadi
kenaikan 11,62%.
Pertumbuhan tertinggi atas dasar
harga berlaku tahun 2007 terjadi pada sektor jasa-jasa sebesar 14,72%, urutan
kedia pada sektor perdagangan sebesar 12,39%, sedangkan urutan ketiga pada
sektor bangunan atau konstruksi sebesar 12,31%. Untuk pertumbuhan terkecil
terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 9,78%.
Pertumbuhan tertinggi atas dasar
harga konstan tahun 2007, terjadi pada sektor jasa-jasa sebesar 7,76%, urutan
kedua pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 7,59%, disusul oleh
sektor keuangan, persewaan dan jasa peruasahaan mencapai sebesar 6,79%, sektor
yang mengalami pertumbuhan terkecil terjadi pada sektor pertanian, yaitu
sebesar 3,94%.
Tabel
produk domestik regional bruto Kabupaten Sragen tahun 2000 – 2007
Tahun
|
PDRB
atas dasar harga berlaku
|
PDRB
atas dasar harga konstan
|
||
Nilai
(Juta Rp)
|
Pertumbuhan
(%)
|
Nilai
(Juta Rp)
|
Pertumbuhan(%)
|
|
2000
|
1.907.231,61
|
-
|
1.907.231,61
|
-
|
2001
|
2.140.956,11
|
12,25
|
1.963.635,72
|
2,96
|
2002
|
2.396.061,90
|
11,92
|
2.030.754,79
|
3,42
|
2003
|
2.699.973,28
|
12,68
|
2.104.533,13
|
3,63
|
2004
|
3.059.653,15
|
13,32
|
2.208.294,40
|
4,93
|
2005
|
3.497.324,94
|
14,30
|
2.322.239,43
|
5,16
|
2006
|
4.042.561,37
|
15,59
|
2.442.570,43
|
5,18
|
2007
|
4.512.415,74
|
11,62
|
2582.492,48
|
5,73
|
Dalam
periode waktu lima tahun terakhir, sektor pertanian, industri, dan perdagangan
masih merupakan andalan terbesar bagi Kabupaten Sragen. Sumbangan terbesar
untuk PDRB atas dasar harga berlaku adalah dari sektor pertanian sebesar 35,59%
kemudian sektor industri 18,20% dan sektor perdagangan memberikan andil sebesar
17,53% . sedangkan sumbangan terkecil adalah dari pertambangan dan penggalian
yakni sebesar 0,30%. Dari distribusi antar sektor terlihat bahwa selama lima
tahun terakhir memperlihatkan adanya fluktuasi angka distribusi dari waktu ke
waktu terhadap total PDRB. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar dalam andil
PDRB 2007 adalah sektor jasa-jasa yang pada tahun 2006 memberikan andil 13,44%
mengalami kenaikan menjadi 13,80%, sektor perdagangan naik dari 17,41% di tahun
2006 menjadi 17,53% pada tahun 2007.
Tabel
distribusi PDRB Kabupaten Sragen tahun 2007
No
|
Sektor
|
Distribusi
PDRB (%)
|
|
Harga
Berlaku
|
Harga
Konstan
|
||
1
|
Pertanian
|
35,59
|
34,74
|
2
|
Pertambangan dan Penggalian
|
0,30
|
0,30
|
3
|
Industri Pengolahan
|
18,20
|
22,03
|
4
|
Listrik, Gas, dan Air Bersih
|
1,86
|
1,19
|
5
|
Bangunan/Konstruksi
|
4,65
|
4,45
|
6
|
Perdagangan
|
17,53
|
18,18
|
7
|
Pengangkutan dan Komunikasi
|
4,04
|
3,23
|
8
|
Keuangan, Persewaan, dan jasa
Persh
|
4,03
|
3,97
|
9
|
Jasa-jasa
|
13,80
|
11,86
|
Tabel
Distribusi Prosentase Sektor Dominan PDRB Kabupaten Sragen Tahun 2006 – 2007
No
|
Sektor
Usaha
|
Harga
Berlaku
|
Perubahan
(%)
|
Harga
Konstan
|
Perubahan
(%)
|
||
2006
|
2007
|
2006
|
2007
|
||||
1
|
Pertanian
|
35,82
|
35,59
|
-
0,64
|
35,34
|
34,74
|
-
1,70
|
2
|
Industri
|
18,38
|
18,20
|
-
0,98
|
21,80
|
22,03
|
1,06
|
3
|
Perdagangan
|
17,41
|
17,53
|
0,69
|
18,12
|
18,18
|
0,33
|
4
|
Jasa-jasa
|
13,44
|
13,80
|
2,68
|
11,64
|
11,86
|
1,89
|
Jumlah
|
85,05
|
85,12
|
0,08
|
86,90
|
86,81
|
-
0,10
|
Kecamatan Plupuh
Sumbangan PDRB ADHB Kecamatan Plupuh
tahun 2007 terhadap PDRB Kabupaten Sragen mencapai sebesar 5,83% ADHB. Dengan
pertumbuhan sektorl tertinggi adalah sektor jasa-jasa yang mencapai sebesar
14,26% dan terrendah adalah sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 11,13%
atau meningkat sebesar Rp 26.353,91 juta, yaitu dari Rp 236.85,19 juta di tahun
2006 menjadi Rp 263.209,10 juta di tahun 2007. Sumbangan terbesar terhadap
total PDRB pada tahun 2007 adalah sektor pertanian, yait sebesar 35,19%, sektor
industri 27,42%, dan sektor perdagangan sebesar 18,42%. Sedangkan terkecil
adalah sumbangan dari sektor pertambangan-penggalian, yaitu sebesar 0,37%.
Kecamatan Masaran
Kecamatan Masaran sebagai salah satu
wilayah yang berlokasi di sebelah selatan Bengawan memiliki sumberdaya alam
yang cukup memadai, khususnya di bidang pertanian serta akses yang mudah ke
wilayah Surakarta sehingga perkembangan industri tumbuh cukup tinggi. Dengan
kondisi tersebut tentu saja Kecamatan masaran memiliki peran yang cukup penting
dalam memberikan sumbangan terhadap perkembangan perekonomian di Kabupaten
Sragen.
Dari hasil penghitungan sementara
diperoleh PDRB ADHB Kecamatan Masaran secara agregat tahun 2007 adalah sebesar
Rp 495.053,21 juta lebih besar Rp 50.910,41 juta atau naik 11,46% apabila
dibandingkan dengan tahun 2006 yang mencapai Rp 444.142,80 juta, dan memberikan
share terhadap PDRB kabupaten Sragen sebesar 10,97%. Kenaikan sebesar 10,97%
tersebut didukung oleh kenaikan di sema sektor, dengan pertumbuhan sektoral
tertinggi adalah sektor jasa-jasa yang mencapai 14,65% dan terrendah adala
sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 9,86%. Sumbangan terbesar teradap
total PDRB adalah sektor industri sebesar 34,65%, sektor pertanian sebesar
28,03%, dan sektor perdagangan sebesar 20,35%, sedangkan terkecil adalah
sumbangan dai sektor pertambangan-penggalian yang mencapai sebesar 0,03%
Apabila PDRB dinilai dengan harga
konstan, maka tahun 2007 PDRB Kecamatan Masaran mencapai Rp 297.722,71 juta
yang tahun 2006 adala sebesar Rp 280.710,58 juta yang berarti mengalami
kenaikan sebesar 6,06% dan memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 11,53%.
Pertumbuhan sektoral tertinggi adalah sektor pertambangan-penggalian sebesar
9,10% dan terrendah adalah sektor pertanian yang menunjukkan adanya kenaikan
sebesar 3,57%. Struktur PDRB ADHK Masaran memperlihatkan adanya tiga sektor
utama yang dominan, yaitu sektor industri sebesar 39,98%, sektor pertanian
sebesar 25,80% dan sektor perdagangan sebesar 20,36%. Untuk mengetahui tingkat
kemkmuran masyarakat secara umum dapat diketahui melalui besaran PDRB
perkapita, dari hasil pengolahan yang diperoleh di Kecamatan Masaran mencapai
Rp 7.639.238,51,- ADHB dan Rp 4.594.202,67,- ADHK.
Sektor Industri Pengolahan
Perkembangan industri pengolahan di
Kabupaten Sragen sejak krisis ekonomi dari tahun ke tahun menampakkan kenaikan
baik dari jumlah industrinya maupun outputnya.
Industri:
Adalah suatu unit produksi yang
melakukan kegiatan mengubah barang dasar (bahan baku/bahan mentah) menjadi
barang setengah jadi maupun barang jadi dan atau dari barang yang kurang
bernilai menjadi barang yang bernilai tinggi.
Nilai tambah bruto (NTB) sektor
industri pengolahan pada tahun 2007 mempunyai kontribusi terhadap PDRB cukup
besar yaitu 18,20% ADHB dan 22,03% ADHK. Apabila dibandingkan pada tahun 2006,
kontribusinya terhadap PDRB mengalami penurunan menurut harga berlaku sedangkan
menurut harga konstan mengalami sedikit kenaikan. Pada tahun 2006 kontribusi
sektor ini sebesar 18,38%ADHB dan 21,8 ADHK.
Keberadaan industri pengolahan di
Kabupaten Srgaen tidak merata dimana industri besar/sedang khususnya tekstil
berada di Kecamatan Sidoharjo, Masaran dua unit dan di Sambungmacam dan gondang
terdapat satu unit. Sedangkan untuk industri kecil/rumah tangga lebih banyak
terdapat di Kecamatan Kalijambe, Plupuh, Masarn, Karangmalang, Tanon, Gemolong,
Sukodono dan Gesi.
Pertumbuhan sektor industri i tahun
2007 sedikit mengalami perlambatan jika dibandingkan tahun – tahun sebelumnya
baik menurut harga berlaku maupun harga konstan. Tahun 2007 pertumbuhan mencpai
10,39% ADHB dan 6,38% ADHK. Kontribusi terbesar sektor industri diberikan oleh
sub sektor industri tekstil sebesar 10,01% ADHB dan 13,06% ADHK, sub sektor
industri makanan sebesar 6,15% ADHB dan 6,71% ADHK, dan sub sektor kimia sbesar
0,01% ADHB dan0,01%ADHK.
PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SRAGEN
MENURUT
HARGA BERLAKU TAHUN 2004 – 2007
No
|
Industri
pengolahan
|
Tahun
|
|||
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
||
1
|
makanan
|
83773,02
|
215932,41
|
215516,83
|
277619,43
|
2
|
tekstil
|
327147,5
|
358940,47
|
407897,11
|
451299,37
|
3
|
kayu
|
43186,02
|
51133,7
|
58104,2
|
63571,2
|
4
|
kimia
|
267,13
|
308,51
|
348,51
|
380,79
|
5
|
kertas
|
0
|
0
|
0
|
0
|
6
|
bahan
galian
|
8169,32
|
9191,23
|
10504,71
|
11394,79
|
7
|
logam
dasar
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8
|
mesin
|
0
|
0
|
0
|
0
|
9
|
lainnya
|
10535,19
|
12186,73
|
14391,32
|
15651,88
|
Distribusi
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sragen
Menurut
Harga Berlaku Tahun 2004 – 2007